Fotosintesis dan Sejarah Penemuannya
![Fotosintesis dan Sejarah Penemuannya Fotosintesis dan Sejarah Penemuannya](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCvsKRMf7Is_eoeFcKcC5U9KQYm3nS5GVMGmFvCCcxeRB3PwLOdt_B2bvbQx3qLFR2-20W2fDV78OM0fU5tyvurPFhgGCViTmJRTTChyphenhyphenye8CsZRjUiXgVQgNKCCzmkm_qpapij5lC2pZs/s1600/besaran+turunan+dan+besaran+pokok.png)
Fotosintesis
adalah salah satu cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan dan energi.
Fotosintesis adalah pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau melalui suatu proses
biokimia pada klorofil dengan bantuan sinar matahari.
Fotosintesis (dari bahasa
Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις[sýnthesis],
"menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimiapembentukan
zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama
tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan
berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan
beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan
zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Organisme
fotosintesis disebut foto autotrof karena mereka dapat membuat
makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis
dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta
menghasilkan produk buangan oksigen.
(sumber : http://id.wikipedia.org)
Sejarah Penemuan Fotosintesis
Dikutip juga dari Wikipedia.org, disebutkan bahwa penelitian awal
mengenai fotosintesis dilakukan oleh seorang ahli kimia pada tahun 1600-an yang
bernama Jan Van Helmont. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Helmont,
diketahui bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Namun lebih
seabad kemudian tepatnya pada tahun 1727 Stephen Hales yang seorang ahli botani
menduga kuat bahwa ada faktor lain
selain dari air yang menyebabkan bertambahnya massa tumbuhan. Hal ini
didasarkan pada fakta bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfir dan
cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. (“pada abad tersebut, belum ada
penemuan mengenai komposisi udara).
Beberapa dekade kemudian Joseph Priestley yang juga seorang kimiawan percobaan mengenai
udara, dimana sebuah lilin menyala ketika ditutup dengan toples akan mati.
Prisley juga menemukan bahwa jika tikus dimasukkan keadam toples bersamaan
dengan lilin, maka tikus akan ikut mati, sehingga Priestley menyatakan bahwa nyala
lilin pada toples dapat merusak udara, sehingga menybabkan tikus itu kemudian
mati lemas. Ia jua menunjukan bahwa udara yang dirusak oleh lilin dapat
dipulihkan dengan tumbuhan, begitupun halnya dengan tikus yang dapat
dipulihkan.
Tujuh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1778,seorang dokter dari kerajaan Austria Jan Ingenhousz, mengulangi eksperimen
Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya Matahari berpengaruh pada
tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak".
Cornelis Van Niel menghasilkan
penemuan penting yang menjelaskan proses kimia fotosintesis. Dengan mempelajari bakteri sulfur ungu dan
bakteri hijau, dia menjadi ilmuwan pertama yang menunukkan bahwa fotosintesis
merupakan reaksiredoks yang
bergantung pada cahaya, yang mana hidrogen mengurangi karbondioksida.
Robert Emerson menemukan
dua reaksi cahaya dengan menguji produktivitas Tumbuhan menggunakan cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Dengan hanya cahaya merah, reaksi
cahayanya dapat ditekan. Ketika cahaya biru dan merah digabungkan, hasilnya
menjadi lebih banyak. Dengan demikian, ada dua protosistem, yang satu menyerap sampai panjang gelombang 600 nm, yang
lainnya sampai 700 nm.
Robert Hill berpikir
bahwa suatu kompleks reaksi terdiri atas perantara ke kitokrom b6 (kini
plastokinon), yang lainnya dari kitokrom f ke satu tahap dalam mekanisme
penghasilan karbohidrat. Semua itu dihubungkan oleh plastokinon, yang
memerlukan energi untuk mengurangi kitokrom f karena itu merupakan reduktan
yang baik.
Percobaan lebih lanjut yang membuktikan bahwa oksigen berkembang
pada fotosintesis Tumbuhan hijau dilakukan oleh Hill pada tahun 1937 dan 1939.
Dia menunjukkan bahwa kloroplas terisolasi melepaskan oksigen ketika
memperoleh agen pengurang tak alami seperti besi oksalat, ferisianida atau benzokinon setelah
sebelumnya diterangi oleh cahaya. Reaksi Hill adalah sebagai berikut:
6 H2O + 6 CO2 + (cahaya, kloroplas) →
C6H12O6 + 6O2
yang mana A adalah penerima elektron. Dengan demikian, dalam
penerangan, penerima elektron terkurangi dan oksigen berkembang.
Samuel Ruben dan Martin Kamen menggunakan isotop radioaktif untuk menunjukkan bahwa oksigen yang dilepaskan dalam
fotosintesis berasal dari air.
Post a Comment for "Fotosintesis dan Sejarah Penemuannya"