Animasi Kromatografi Kertas
Sahabat sains, kali ini admin kembali berbagi animasi lagi, khususnya animasi kimia tentang pproses pemisahan dalam kimia. Animasi ini berjudul kromatografi kertas, animasi ini mejelaskan bagaimana proses krotagrapi dari awal sampai akhir. jadi tanpa perlu anda masuk ke lab, animasi ini sudah bisa menggambarkan bagaimana kromatografi kertas secara visual
Khopkar menyebutkan bahwa Kromatografi
adalah proses melewatkan sampel melalui suatu kolom, perbedaan kemampuan
adsorpsi terhadap zat - zat yang sangat mirip mempengaruhi resolusi zat
terlarut dan menghasilkan apa yang disebut kromatogram.
Prinsip kromatografi kertas
adalah adsorbsi dan kepolaran, di mana adsorbsi didasarkan pada panjang
komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam. dan kepolaran
komponen berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh
pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi
pada fase diam dan fase gerak (Yazid, 2005).
Pada kromatografi kertas
naik, kertasnya digantungkan dari ujung atas lemari sehingga tercelup di dalam
solven di dasar dan solven merangkak ke atas kertas oleh daya kapilaritas. Pada
bentuk turun, kertas dipasang dengan erat dalam sebuah baki solven di bagian atas
lemari dan solven bergerak ke bawah oleh daya kapiler dibantu dengan gaya
gravitasi. Setelah bagian muka solven selesai bergerak hampir sepanjang kertas,
maka pita diambil, dikeringkan dan diteliti. Dalam suatu hal yang berhasil,
solut - solut dari campuran semula akan berpindah tempat sepanjang kertas
dengan kecepatan yang berbeda, untuk membentuk sederet noda - noda yang
terpisah. Apabila senyawa berwarna, tentu saja noda - nodanya dapat terlihat.
Distribusi dapat terjadi antara fase cair yang terserap secara stasioner dan
zat alir bergerak yang kontak secara karib dengan fase cair itu.
Dalam teknik kromatografi
kertas, proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting. Larutan
ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2-3 cm dari
salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas
dikeringkan, diletakkan di ruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan
pelarut yang sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis.
Descending adalah salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni
kertas akibat gravitasi. Pada teknik ascending, pelarut bergerak ke atas dengan
gaya kapiler. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending.
Sedangkan yang ketiga dikenal sebagai cara radial atau kromatografi kertas
sirkuler. Kondisi - kondisi berikut harus diperhatikan untuk memperoleh nilai
Rf yang reprodusibel. Temperatur harus dikendalikan dalam variasi tidak boleh
lebih dari 0,5oC. Kertas harus didiamkan dahulu paling tidak 24 jam
dengan atmosfer pelarutnya, agar mencapai kesetimbangan sebelum pengaliran
pelarutnya pada kertas. Dilakukan beberapa pengerjaan yang parallel, Rfnya
tidak boleh berbeda lebih dari 0,02 (Khopkar, 2008).
Susunan serat
kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk mengalirnya
fase gerak. Berbagai macam kertas yang secara komersial tersedia adalah whatman
1, 2, 31 dan 3 MM, kertas asam asetil, kertas kieselgurh, kertas silikon dan
kertas penukar ion juga digunakan. Tersedia juga kertas selulosa murni, kertas
selulosa yang dimodifikasi dan kertas serat kaca. Zat - zat hidrofobik dapat
dipisahkan pada kedua jenis kertas terakhir ini. Kertas asam asetil atau kertas
silikon dapat digunakan untuk zat - zat hidrofobik, sedangkan untuk reagent
yang korosif, kertas serat kaca dapat digunakan. Untuk memilih kertas, yang
menjadi pertimbangan adalah tingkat dan kesempurnaan pemisahan, difusivitas
pembentukan spot, efek tailing dan pembentukan komet serta laju pergerakan
pelarut terutama untuk teknik descending (Khopkar, 2008).
Post a Comment for "Animasi Kromatografi Kertas"